The Gunners are desperate to strengthen their defense before the transfer window closes on August 31, and according to reports in Spain, Albiol could be available at a knockdown price. The 25-year-old has fallen down the pecking order at the Bernabeu, and is currently behind Pepe, Ricardo Carvalho and Rafael Varane in Jose Mourinho’s thinking. Regular right-back Sergio Ramos is also preferred to Albiol as a centre-back option. Now his former club are looking to re-sign the Spanish international, and armed with the £24m they received for Juan Mata, are believed to be prepared to pay Real £8m for Albiol’s services. Arsenal were linked with the 6ft 3in stopper before he left the Mestalla in 2009, and could now re-enter the running if Madrid make him available.
Wednesday, August 24, 2011
Monday, February 28, 2011
Profil Madrid
REAL MADRID | |
Tahun Berdiri | : 1902 |
Negara | : Spanyol |
Pelatih | : Jose Mourinho |
Manager | : Florentino Perez |
Stadion | : Santiago Bernabeu |
Liga | : Primera Division |
PRESTASI | |
DOMESTIK
Primera Division:
Juara (31): 1931–32, 1932–33, 1953–54, 1954–55, 1956–57, 1957–58, 1960–61, 1961–62, 1962–63, 1963–64, 1964–65, 1966–67, 1967–68, 1968–69, 1971–72, 1974–75, 1975–76, 1977–78, 1978–79, 1979–80, 1985–86, 1986–87, 1987–88, 1988–89, 1989–90, 1994–95, 1996–97, 2000–01, 2002–03, 2006–07, 2007–08
Copa del Rey:
Juara (18): 1905, 1906, 1907, 1908, 1917, 1934, 1936, 1946, 1947, 1962, 1970, 1973–74, 1974–75, 1980, 1981–82, 1988–89, 1992–93, 2010–11
Piala Super Spanyol:
Juara (8): 1988, 1989 (menangi Copa del Rey dan Primera Division), 1990, 1993, 1997, 2001, 2003, 2008
EROPA
European Cup/ UEFA Champions League:
Juara (9): 1955–56 (juara pertama), 1956–57, 1957–58, 1958–59, 1959–60, 1965–66, 1997–98, 1999–2000, 2001–02
UEFA Cup/ UEFA Europa League:
Juara (2): 1984–85, 1985–86
UEFA Super Cup:
Juara (1): 2002
INTERNASIONAL
Intercontinental Cup (sekarang Piala Dunia Antarklub):
Juara (3): 1960, 1998, 2002
|
Sejarah Madrid
Klub Spanyol paling sukses ini boleh berbangga dengan berbagai gelar yang pernah diraihnya. Terbanyak menjuarai Primera Liga Spanyol, koleksi sembilan gelar Real Madrid di Liga Champions juga belum tertandingi klub manapun. Jika Madrid di era modern identik dengan Los Galacticos, klub ibukota Spanyol ini ternyata berdiri setelah terinspirasi kaum cendekiawan. Beberapa profesor dan mahasiswa asal Inggris memperkenalkan sepakbola dan Football Club Sky pun berdiri sebagai cikal bakal klub pada 1897. Tiga tahun berselang, klub terpecah menjadi Foot-Ball de Madrid dan Club EspaƱol de Madrid. Pada 1902, klub terakhir pecah lagi dan berdirilah Madrid Football Club, yang meraih gelar Copa del Rey 1905 dan turut mendirikan federasi sepakbola Spanyol pada 1909. Barulah pada 1920, klub menggunakan nama Real Madrid yang disematkan Raja Alfonso XIII.
Pada 1929, Madrid ikut memulai liga sepakbola Spanyol bersama sembilan klub lain. Hingga saat ini, bersama Barcelona dan Athletic Bilbao, Los Blancos menjadi klub yang tak pernah terdegradasi dari Primera Liga. Madrid memenangi gelar liga untuk kali pertama pada musim 1931/32. Pada periode ini, Madrid dipimpin presiden Santiago Bernabeu Yeste, yang membangun kembali stadion klub dan Ciudad Deportiva setelah rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Awal 1953, Bernabeu mencetuskan ide menggunakan pemain berkelas dunia dari luar negeri. Penyerang kenamaan Argentina, Alfredo di Stefano, didatangkan. Sejarah pun mencatat kejayaan Madrid di Piala Champions sejak kali pertama digulirkan 1956. Madrid menjadi yang terbaik di Eropa selama lima edisi berturut-turut. Gelar keenam sukses diraih pada 1966.
Kejayaan juga terjadi di kancah domestik. Madrid tak tertahankan dengan menjuarai liga delapan kali pada periode 1960-an. Madrid mampu menjaga tradisi menjuarai liga pada setiap dasawarsa hingga terakhir kali melakukannya musim 2007/08. Pada 1980-an, bersama kuintet La Quinta del Buitre; yakni Emilio Butragueno, Manuel Sanchis, Martin Vazquez, Michel, dan Miguel Pardeza; Madrid lima kali berturut-turut menjuarai liga antara 1986 hingga 1990. Namun, mereka harus menunggu lama untuk melanjutkan kejayaan di Eropa. Baru pada 1997/98, 32 tahun setelah gelar terakhir, Madrid sukses menambah koleksi Liga Champions.
Pada dasawarsa 2000-an, kebijakan mengumpulkan pemain bintang, seperti yang pernah dilakukan Bernabeu, dilanjutkan presiden Florentino Perez. Pro dan kontra lahir, tapi Los Merengues tetap akan dikenal sebagai klub para pemain bintang.
Subscribe to:
Posts (Atom)